Sharing Session: Pemanfaatan Github Auto-Pilot Untuk Pemrograman

Sharing Session: Pemanfaatan Github Auto-Pilot Untuk Pemrograman

S3 Informatika Universitas Telkom kembali mengadakan Sharing Session diantara para mahasiswanya. Kali ini sharing session berkaitan dengan kakas teknis yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemrograman. Kakas yang dimaksud adalah Github Auto-Pilot. Bertindak sebagai pemateri adalah Agung Toto Wibowo (mas Agung).

Diawal pertemuan Agung menunjukkan apa itu Github Co-Pilot, dengan menampilkan website https://copilot.github.com/. Github Co-pilot sendiri merupakan sebuah aplikasi berbasiskan artificial intelligent yang dapat membantu programmer dalam melengkapi algoritma berdasarkan definisi fungsi, pseudocode atupun komentar dari programmer. Github Co-Pilot mampu memberikan saran terkait algoritma yang diperlukan secara detail. Algoritma ini dituliskan dalam bahasa pemrograman.

Sebagai demo, Agung langsung menunjukkan kemampuan Github Auto-Pilot dalam membangun sebuah fungsi untuk menjumlahkan, mengurangkan, dan mengalikan dua buah bilangan. Apa yang didemokan adalah dengan mendefiniskan nama fungsinya saja, namun algoritma didalam fungsi dapat didefinisikan oleh github co-pilot.

Demo kemudian dilanjutkan oleh Agung dengan menuliskan komentar program. Kembali Github Co-Pilot mampu mendefiniskan semua variabel, semua fungsi sederhana, dan juga algoritma dari fungsi-fungsi yang dimaksud. Pada demo kali ini, Agung awalnya hanya menuliskan komentar: “# we define two variables: a, b and define function which operates addition, subtraction, and multiplication”. Github Co-Pilot kemudian menuliskan semua kode yang mengimplementasikan komentar tersebut. Yang dilakukan Agung dalam demonya hanya menekan tombol tab beberapa kali sebagai pertanda saran dari Github Co-pilot sudah sesuai dengan apa yang diperlukan.

Demo terkait kemampuan Github Co-Pilot dilanjutkan dengan kasus yang lebih kompleks, yakni: pemrograman deep learning dengan menggunakan tensorflow. Kali ini Agung meminta Mas Benny untuk menginformasikan pseudocode yang diperlukan dalam pemrograman deep learning. Informasi dari Mas Benny dituliskan dalam bahasa Inggris, dan kembali Github Co-pilot dapat menuliskan dengan tepat kode-kode yang diperlukan dalam memprogram klasifikasi citra dengan deep learning.

Meskipun Github Co-Pilot memiliki kemampuan yang sangat bagus, namun dalam beberapa kasus Github Co-Pilot gagal dalam memberikan saran kode yang diperlukan. Sebagai contoh beberapa kali Github Co-Pilot memerikan saran berupa kode berulang, padahal sudah dituliskan sebelumnya. Selain itu, Github Co-Pilot juga tidak dapat memberikan saran saat kode dari mbak Azka diberikan sebagai umpan kode. Saat kode dari mbak Azka diberikan, tidak banyak saran yang diberikan oleh Github Co-Pilot.

Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai apa yang dapat dimanfaatkan dan pendapat dari audience terkait kakas Github Co-Pilot ini. Menurut mas Benny, sesuai dengan namanya yakni Co-Pilot, seharusnya programmer harus benar-benar menjadi pilot terlebih dahulu, dengan jam terbang penerbangan memprogram yang cukup banyak. Apabila tidak, maka programmer bisa jadi tidak bisa mendapatkan saran yang baik. Mbak Azka sebagai audience yang lain menyatakan tertarik untuk mencoba, mengingat ada saran kode terkait deep learning yang berkaitan dengan disertasinya. Meskipun demikian, mbak Azka masih perlu mencoba sendiri kemampuan Github Co-Pilot ini. Hal yang sama diutrakan oleh mas Kamal dan mas Said.