Produktif Menulis Publikasi Ilmiah pada Jurnal Berreputasi

Produktif Menulis Publikasi Ilmiah pada Jurnal Berreputasi

Pada hari Senin 18 April 2022 Program studi S3 Informatika menyelenggarakan kegiatan yang bertajuk “Produktif Menulis Makalah Ilmiah pada Jurnal Berreputasi” Bertindak sebagai pembicara adalah Bapak Dr. Achmad Rizal, S.T., M.T yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana & Advanced Learning Universitas Telkom.

Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Dr. Didit Aditya selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Informatika. Dalam pembukaannya, pak Didit menyampaikan bahwa perlunya mencintai riset sebagai sebuah pekerjaan yang ditekuni. Tidak tanpa alasan, dengan mencintai riset yang dilakukan saat ini, terutama pada jenjang S3, maka proses penelitian akan berjalan menarik dan yang paling penting berguna bagi masyarakat. Ujung dari proses ini adalah bagaimana monetisasi hasil-hasil penelitian sehingga mampu untuk mendukung Universitas Telkom menuju Entrepreneurial University. Bapak Didit juga menyampaikan bahwa dalam pengalamannya melaksanakan S3, tidak hanya Q1 saja yang dikejar, namun bagaimana mengubah penelitian kita menjadi sebuah produk yang bermanfaat.

Kegiatan kemudian berlanjut dengan pemaparan dari Pak Rizal. Pemaparan dimulai dari sebuah narasi bahwa sangat perlu bagi kita untuk memandang bahwa publikasi merupakan luaran dan bukanlah proses. Proses yang sesungguhnya adalah meneliti itu sendiri. Penelitian apabila tidak menghasilkan sesuatu, berarti akan sia-saia. Salah satu yang paling mudah untuk dilihat adalah publikasi.

Lebih jauh, Bapak Rizal juga mengungkapkan seharusnya kita sebagai peneliti menikmati proses dalam menemukan positioning kita. Menurut beliau, salah satu titik rawan pada jenjang S3 adalah perumusan state of the art. Dengan adanya state of the art, kita dapat memetakan posisi kita ada di mana, dan yang tidak kalah penting kita akan berjalan ke mana? Salam jenjang S3 yang dilaksanakan dalam kurun 3 tahun, publikasi penting karena dalam studi S3 publikasi biasanya dijadikan sebagai syarat sidang.

Melanjutkan uraiannya Pak Rizal menanyakan tentang mengapa kita melakukan publikasi ilmiah? salah satu jawabannya adalah: bahwa riset apabila tidak ada luaran, maka siapa yang akan membaca? Luaran ini sendiri dapat berupa produk atupun publikasi. Apabila luaran dari penelitian adalah product, maka lebih baik jangan dipublikasikan. Patenkan luaran-luaran yang menjadi produk. dan kita harus melaksanakannya secara cepat. Bisa jadi orang lain yang akan melakukan dan mempublikasi ide penelitian kita.

Terhitung setelah Agustus 2012 untuk Lulusan Program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah ini sebenarnya adalah bentuk komunikasi kita ke masyarakat ilmiah. dan perlu difahami bahwa kita tidak akan bisa melakukan (menulis) apabila kita tidak menikmati proses penelitian. Sedikit tips dari Pak Rizal, menulis baginya adalah sebuah healing. Jangan takut untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmiah kita, karena resiko terberat paling publikasi kita akan direject oleh publisher ataupun reviewer. Dan apabila direject, publikasi itu masih bisa diperbaiki. syukur-syukur dalam proses rejection kita mendapat masukan dari reviewer. Paper dapat kita perbaiki dan disubmit lagi ke tempat lain.

Menulis paper bisa jadi adalah media “narsis” bagi kita. Beda dengan sosial medai, bagi seorang masyarakat akademik, menulis adalah media untuk membentuk reputasi. Reputasi ini bisa berujung kepada award. Lebih khusus pada prodi S3, sebagai pemenuhan kelulusan. Kita seharusnya mengupayakan agar dapat lulus dengan bangga. Kenapa, karena S3 adalah tahap sekolah paling akhir sehingga usahakan buat sesuatu yang pride bagi kita dan orang lain. Selain itu, melalui publikasi juga sebenarnya kita berkontribusi juga untuk membantu institusi. Agar pemeringkatan tidak turun diperlukan banyak publikasi penelitian, dan S3 bisa menjadi ujung tombak.

Salah satu yang menjadi kendala biasanya adalah proses mencari permasalahan di penelitian. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan : a. banyak membaca, b. Diskusi dengan promotor, c. Manfaatkan tool, d. Cari key reseracher, e. Ikuti forum dan resource peneliti, dan f. buat Timeline yang realistis. Dalam proses banyak membaca, kita perlu mengumpulkan artikel terkati penelitian, buat resume dari semua paper yang dibaca, dan juga menemukan key paper pada area penelitian kita. Diskusi dengan promotor atau rekan kerja juga menjadi satu hal yang penting. Proses diskusi berguna untuk mencari masukan sebanyak-banyaknya. Dalam jenjang S3, residensi menjadi ajang untuk dapat melakukan diskusi. Dalam manfaatkan tool, ada beberapa kakas yang dapat dipergunakan seperti reference manager, mind mapping tool dlsb. Pemanfaatan kakas ini akan mempermudah kita dalam melakukan literatur review.

Dalam mencari masalah pada jenjang S3, kita dapat melakukannya dari sisi kasus ataupun metode. Kalau memungkinkan, permasalahan bisa lebih sesifik karena semakin tajam akan lebih mudah untuk mencari novelty. Kita bisa menentukan posisi bagi kita yang berada pada posisi yang belum dikerjakan oleh orang lain. Kalau memungkinkan buat Systematic literature review. Untuk mempercepat mengetahui area penelitian, kita bisa juga mulai dengan membaca paper survey.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan novelty yakti dengan mengaplikasikan metode baru untuk memecahkan masalah lama, atau mengaplikasikan metode lama untuk menyelesaikan masalah baru. Yang perlu dilakukan adalah dengan mempersiapkan metode dasar, dan beberapa metode yang mirip-mirip, dan juga mempersiapkan kasus utama dan juga kasus pendamping. Saat kita melakukan eksperimen, bisa mengkombinasikan metode terhadap kasus yang dihadapi. Dari sana biasanya akan muncul ide-ide yang lain yang dirasakan berguna. Untuk dapat melakukannya, diperlukan membaca yang sangat banyak. Sehingga proses membaca diawal menjadi sangat penting, karena akan membuat kita tidak ragu dalam mendalami suatu bidang.

Kita juga perlu membiasakan untuk paralel dalam menulis. Jangan lakukan menulis hanya satu paper saja. Alasannya adalah proses review biasanya membutuhkan waktu. Untuk itu, buat eksperimen dan report sebanyak mungkin, agar dapat dituliskan menjadi paper yang lumayan banyak. Jangan takut untuk menulis dalam bahasa Inggris. Menulis bisa dilakukan dari bahasa Indonesia, dan ditranslasi untuk kemudian dilakukan pengecekan grammarnya. Apabila dirasa masih kurang dapat di cek kembali dengan jasa proofreader.

Sebenarnya ada keuntungan menulis paper yang banyak selama sekolah. Saat kita menulis, kita bisa membukti adanya novelty. Hal ini pasti karena sudah melalui proses review. Dengan banyak menulis, akan meningkatkan positioning kita dalam dunia “persilatan” ilmiah. Selain itu, hubungan baik dengan promotor juga akan meningkat. Bagi mahasiswa S3, pastinya akan “memperingan” sidang disertasi.