S3 “Is Fun”, Edisi: Ngopi Bareng Dekanat

S3 “Is Fun”, Edisi: Ngopi Bareng Dekanat

Para mahasiswa S3 Informatika di hari Jumat, 30 September 2021 mendapatkan kesempatan ramah-tamah berserta jajaran Dekanat Informatika. Pada kesempatan ini, mahasiswa dan Kaprodi S3 Informatika bertatap muka dengan Bapak Dr. Z.K. Abdurohman Baizal selaku (Dekan Fakultas Informatika), Bapak Parman Sukarno Ph.D (Wakil Dekan I Fakultas Informatika) dan Ibu Dr. Arie Ardianti Suryani (Wakil Dekan II Fakultas Informatika). Pertemuan ini sendiri merupakan pertemuan semi-formal, dengan konsep ngopi bareng.

Dalam perkenalannya, Bapak Baizal mengutarakan berbagai pengalamannya selama menjalani S3. Beliau mengutarakan bahwa engagement antara mahasiswa dengan pembimbing sangat penting dalam proses studi S3. Mahasiswa juga diwanti-wanti agar jangan sampai ada masalah antara mahassiwa dengan pembimbing.
Selain itu, Bapak Dekan juga menyampaikan bahwa grant penelitian sangat penting dalam perjalanan study S3. Grant penelitian bs untuk membayar programmer, mencari data responden dan lain sebagainya. Melalui grant penelitian, selain membangun engagement dengan pembimbing, mahasiswa juga belajar bagaimana mengadministrasi penelitian secara mandiri dan memimpin proses penelitian yang dilakukan dengan pembimbing. Melalui reserach grant, mahasiswa akan belajar bagaimana mengatur semua kegiatan penelitian, sebagai ketua tim penelitian. Meskipun penelitian bisa dikerjakan sendiri, tapi hasil bisa jadi tidak optimal. Topik disertasi bisa dipecah-pecah menjadi beberapa topik Tugas Aakhir, sehingga topik dapat kelola dan di delegasikan kepada beberapa orang. Apabila bagus engagement dapat diikutkan kembali dalam penelitian dengan pembimbing dan bahkan berlanjut selepas perkuliahan.

Bapak Baizal juga menyampaikan bahwa studi S3 merupakan masa-masa yang sangat menyenangkan. beliau mencontohkan bagaimana hoby bersepeda dilakukannya selama proses study. Tidak hanya di Bandung saja, tapi pergi ke berbagai kota di pulau Jawa.

Dikesempatan yang sama, Bapak Parman Sukarno menambahkan bahwa pada pertemuan kali ini merupakan kesempatan baik untuk bertemu kepada mahasiswa S3 Informatika setelah proses pembekalan sebelumnya dilaksanakan kepada para promotor dan kopromotor. Pembekalan yg dimaksud dilakukan kepada pembimbing agar dapat mempersiapkan jam terbang dalam membimbing mahasiswa pascasarjana.

Bapak Parman menyampaikan apabila diperlukan dukungan dari dekanat terhadap mahasiswwa S3 Informatika, mohon tidak sungkan untuk menghubungi. Lebih jauh Bapak Parman menambahkan bahwa kualitas S3 Informatika harus dikedepankan. Salah satu yang sudah dilaksanakan adalah penjaminan mutu terhadap pendaftar. Banyak diantaranya yang mendaftar, namun dalam kesempatan pertama diseleksi dan hanya diterima 8 orang dari 24 pendaftar. Ini membuktikan kualitas menjadi kunci penting.

Selain itu, Bapak Parman menekankan pentingnya dilakukan proses monitoring perkuliahan S3. Adalah sangat penting dalam durasi mingguan prodi dan pembimbing mengetahui progress dari masing-masing mahasiswa. Kontrol terhadap progres diri harus sangat dijaga. Jangan menjadi mahasiswa yang procastinate meskipun disertasi masih lama. Dalam durasi 3 tahun perlu diperjelas milestone yang lebih kecil, sehingga progress study berjalan lancar.

Sebagai tambahan, Bapak Wakil Dekan I mengingatkan kepada prodi S3 Infromatika agar memperhatikam indikator mutu akreditasi. Sebenarnya akreditasi hanya dampak dari program studi dalam mengelola indikator-indikator tersebut. Indikasi akan terasa untuk mahasiswa secara langsung apabila prodi menjalankan penjaminan instrument mutu dengan sangat baik. Salah satu instrumen yang diperlukan adalah dukungan literatur dan fasilitas studi.

Pada kesempatan berikutnya, Ibu Arie Ardianti Suryani (Wadek II) membagi pengalamannya selama menjalani studi S3. beliau mengutarakan bahwa mahasiswa harus benar-benar berkomitmen terhadap study yang dijalani. Mahasiswa harus mengalokasikan waktunya secara penuh ke program S3. Kalau diperlukan, keluarga diinformasikan sehingga konflik dikemudian hari dapat dihindari.

Tips lain dari Ibu Wadek II adalah perlunya mememaksa diri untuk mengejar target-target dari study yang dijalani. Sebagai contoh proses publikasi perlu dikejar dengan baik. Sebisa mungkin mahasiswa menghindari emosi karena akan membuat proses studi tidak bagus. Ditekankan pula oleh Ibu Wadek II bahwa jangan telat di semester awal. Keterlambatan di semester awal bisa menghambat studi di masa yang akan datang.

Terkait riset yang dilaksanakan, Ibu Arie juga menyarankan agar mahasiswa memiliki teman curhat. Teman bisa didapatkan dengan bergabung pada forum diakusi sesuai keilmuan yang dijalani. Syukur-syukur forum ada di Indonesia, sehingga dapat berdiskusi dengan intensif, namun apabila tidak didapatkan dapat mencari forum dari luar negeri.

Tips lain jangan lupa selalu berdoa, karena mencari novelty sangat sulit. Proses penelitian, bisa saja berbalik arah. Dengan berdoa (dan konsistensi progress) terkadang ada jalan terang yang terus menerus dapat dilaksanakan. Sebisa mungkin jangan jalan ditempat, maju sedikit tapi terus dilaksanakan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan proses penyampaian aspirasi. Mbak Azka salah satu mahasiswa S3 menyampaikan harapannya agar dapat dapat dibantu apabila ada permasalahan di kemudian hari. Dalam kesempatan yang sama, Mas Fachrie mengutarakan selama S3 merasakan ada perubahan. Sebagai contoh, progres kepromotor diskusi untuk mengejar tema memerlukan fokus dan komitmen yang tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *