Kebersamaan Tim Promotor, Mahasiswa S3 Informatika dan Dekanat Terjalin di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda

Kebersamaan Tim Promotor, Mahasiswa S3 Informatika dan Dekanat Terjalin di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda

Dalam menjalankan program studi S3, seorang mahasiswa akan melaksanakan kegiatan penelitian yang dibimbing oleh promotor dan ko-promotor. Kegiatan bimbingan ini berlangsung setidaknya dalam durasi 3 tahun yang memerlukan koordinasi dan kedekatan khusus antara mahasiswa dan pembimbing. Kedekatan ini perlu distimulasi dengan berbagai kegiatan informal di luar proses bimbingan. Salah satu cara yang dipilih oleh Prodi S3 Informatika untuk mendekatkan hubungan promotor, kopromotor dan mahasiswa S3 adalah dengan melaksanakan kegiatan “Doctoral Engagement Program”. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu tanggal 20 November 2021, peserta diajak untuk menikmati keindahan alam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. Djuanda dengan berjalan santai bersama.

Para peserta berangkat dari beberapa lokasi. Ada yang berkumpul langsung ke Tahura, ada pula yang berangkat dari Universitas Telkom. Pukul 06.45, peserta yang berangkat dari Universitas Telkom berjalan menggunakan bus kampus. Sekitar pukul 07.30 para peserta sampai di Tahura. Kegiatan diisi dengan ngobrol santai diantara sesama peserta, sembari menunggu datangnya peserta yang lain.

Kegiatan “Doctoral Engagement Program” yang dibuka oleh Bapak Z.K.A Baizal selaku Dekan Fakultas Informatika dimulai dengan mengunjungi Gua Jepang. Di Gua Jepang, peserta bekeliling ke dalam area goa. Dibutuhkan senter untuk dapat menikmati suasana goa, mengingat pencahayaan yang kurang. Sekitar 15 menit peserta berkeliling dan melihat-lihat suasana di dalam gua.

Peserta kemudian melanjutkan perjalanan ke Gua Belanda. Waktu tempuh dari Gua Jepang ke Gua Belanda sendiri berkisar 15 menit. Pada situs bersejarah ini, peserta kompak masuk ke Gua Belanda. Di dalamnya peserta berkeliling, mengitari gua. Di dalam, peserta sempat melihat sosok kelawar berkelebat di dalam gua. Area Gua Belanda sediri lebih luas bila dibandingkan dengan Gua Jepang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berjalan bersama menyusuri area tracking menuju ke Curug Omas. Namun sayang, Curug Omas pada hari tersebut tidak dibuka, sehingga peserta kembali ke lokasi kumpul.

Selepas berjalan bersama, peserta menikmati makanan ringan yang sudah disediakan oleh Ibu Arie Ardiyanti Suryani (Wadek II) di lapangan kawasan Tahura. Di sini peserta melepas lelah, sambil berbincang santai untuk mendekatkan satu sama lain. Pada kesempatan ini, Agung Toto Wibowo (Kaprodi S3 Informatika) bertransformasi menjadi instruktur minigames. Ada 4 minigames yang dibawakan, yakni: Hitung Lompat 3, Pegang Jari Telunjuk, Lepas Tali Komunal, dan juga Marhmallow Tower Challenge. Keempat minigames ini dipilih dengan tujuan mendekatkan personil yang terlibat dalam Program Studi S3.

Setelah mengikuti kegiatan Doctoral Engagement Program, Ikke Dian Oktaviani mahasiswa S3 Informatika merasakan beberapa manfaat. Ikke berpendapat bahwa kegiatan ini memiliki efek yang luar biasa. Ikke beralasan jika biasanya kita selalu formal saat berkomunikasi dengan promotor, di kegiatan kemarin ikke merasakan tanpa beban dalam komunikasi. Tentunya kegiatan ini terasa asik dan menyenangkan. Satu yang paling dirasakan menyenangkan adalah saat sesi game berkelompok dengan promotor dalam bentuk Marshmallow Tower Challenge. Ikke merasakan satu kekurangan yakni belum lengkap karena ko-promotor tidak bisa hadir pada kegiatan tersebut. Ikke menambahkan, padahal kalau lengkap semua pasti akan lebih seru lagi. Diakhir, Ikkepun berharap kedepannya ada agenda serupa dimana lengkap dari mulai mahasiswa, promotor, dan ko-promotor dapat hadir bersama.

Senada dengan Ikke, Said Al Faraby dan Aji Gautama Putranda sepakat bahwa kegiatan Doctoral Engagement Program membawa manfaat. Said menambahkan bahwa permainan yang dibawakan dalam kegiatan kemarin sangat seru sekali. Said belum pernah menemukan permainan seperti itu sebelumnya, yang mengkombinasikan kompetisi dalam berfikir dan bekerjasama dalam waktu 15 menit. Said memberikan saran agar diadakan minigames dengan berkompetisi antara tim promotor melawan dekanat, tim prodi melawan mahasiswa Doktoral.

Sedikit berbeda, Aji sebelum kegiatan berfikir bahwa perjalanan ke Tahura bukanlah ide yang bagus. Awalnya Aji berfikir: “bukannya lebih baik di tempat yang lebih kondusif untuk fokus mengenai proposal disertasi”. Namun selepas kegiatan, Aji berbalik merasakan jalinan kebersamaan dengan kegiatan outbond ini. Aji merasa dapat melupakan sejenak disertasi. Aji merasa benar-benar refreshing dan dapat meluruskan otot-otot dan sendi-sendi. Terkait minigames Aji berpendapat minigames sangat fun dan mampu membentuk bonding dengan para promotor dan co-promotor. Aji berharap dengan terjalinnya bonding, dapat mempertipis jarak dengan promotor, jajaran dekan dan juga tenaga pendukung akademik. Ajipun berharap, semoga ke depan ada kegiatan seperti ini berikutnya.